• Hong!

    Ki Dalang Atik Berhasil Selamatkan Wayang Cepak


    Di saat sebagian besar dalang dan perajin wayang cepak di daerah asalnya Cirebon dan Indramayu tengah dilanda frustrasi, Ki Dalang Atik Rasta Prawira justru tengah bersemangat menyelamatkan wayang berusia ratusan tahun warisan kakek buyutnya. Meski sudah sangat jarang dimainkan sebagian besar wayang cepak yang menjadi sarana menyebarkan agama Islam oleh Sunan Gunung Djati terpelihara dengan baik oleh Ki Dalang Atik.

    “Memang banyak kolektor yang berniat untuk membeli dengan iming-iming uang jutaan rupiah, tapi saya tidak silau karena wayang (cepak) yang saya miliki merupakan warisan yang harus dijaga. Saya merasa sangat sedih manakala mendengar sejumlah dalang (wayang cepak) di Cirebon ataupun Indramayu satu persatu menjual wayangnya ke kolektor,” ujar Ki Dalang Atik ditemui "PRLM" di Padepokan Seni Galura (Gaya Lumakuna Rasa), RT 01 RW 01 Kel. Sukaraja, Kec. Cicendo, Kota Bandung.

    Diungkapkan Ki Dalang Atik, wayang cepak miliknya merupakan warisan dari Alm. Otong Rasta ayahnya yang juga mendapatkanya dari Mama Rasta (kakek-ayah Otong Rasta). Untuk pertamakali wayang cepak di bawa ke Bandung tahun 1820 oleh Mama Rasta atas undangan Dalem Bandung waktu itu.

    Karena secara rutin tampil di Pendopo Dalem Bandung (Dalem Kaum sekarang), Mama Rasta tiggal di sekitar Pendopo Dalem Bandung (sekarang daerah Kalipah Apo). “Karena semakin tersisih tahun 1970-an Otong Rasta (ayah) pindah ke Sukaraja Cicendo sekitar stasiun kereta Cimindi,” ujar Ki Dalang Atik.

    Karena pertimbangan tersebut Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat (BPTB Jabar), memasukan kesenian tradisional Wayang Cepak pada Program Pewarisan Seni Tradisi Jawa Barat 2012.

    “Terhadap upaya yang sudah kami lakukan, mudah-mudahan kesenian (wayang cepak) dapat diselamatkan dan terus diwariskan,” ujar Kepala BPTB Jabar, Dra. Hj. Rosdiana Rachmiwaty, M.Si.

    sumber: pikiran-rakyat.com

    1 comment:

    1. Selamatkan budaya Indonesia khususnya wayang cepak yg telah dicuri dan dibawa ke luar negri

      ReplyDelete

    Semar

    Opini

    Dasamuka